Tempatnya memang cukup oke sih, dan susunan mejanya sangat mengakomodasi pengunjung yang datang secara rombongan. Interiornya juga ala- ala interior Hotel.



Menunya cukup beraneka ragam. Yuk kita lihat dulu;





Buat cemilan, yang pertama datang ini, Samosa;



Rasanya enak, tapi ya terbilang standar lah ya. Pisang goreng ala banana nugget yang dikasih susu cokelat kental manis dan taburan keju + mesis.

Gak ketinggalan juga, Kentang Goreng;


Untuk menu utama yang kami pesan ini, Nasi Goreng Spesial;


Gak sempet nyicipin sih, tapi kata temen rasanya enak-enak aja.

Kalau yang Ini, Nasi Biryani Ayam;

Karena Saya datang ber tiga dengan teman, jadi kami pesan 3 jenis mie aceh yang berbeda. Tumis, Kuah, dan Goreng.

Yang ini, Mie Aceh Tumis;


Mie kuning tebal dengan disiram kuah khas mie aceh. Didalam Mie nya ada toge, bawang goreng, daun bawang, kacang goreng dan telur. Oh iya, karena saya punya darah aceh juga, Jadi Saya dulu sering makan Mie Aceh langsung dari asalnya di Aceh. Kalau membandingkan Rasanya disini cukup enak sebenernya buat lidah saya, meskipun menurut saya rasa bumbu rempahnya kurang strong dan kurang "nendang". Eh tapi tergantung selera sih ya. Temen-temen saya bilang kalau ini rasa mie nya udah enak.

Yang berikutnya ini, versi Mie aceh kuah;


Mirip aja kayak yang mie tumis, tapi kuahnya lebih banyak yang ini, dan kok saya lebih suka yang kuah ini ya, hahaha. Karena rasa mie aceh versi kuah ini sedikit lebih strong daripada yang tumis.

Lalu yang berikutnya, Mie Aceh Goreng;


Diantara ketiga varian Mie Aceh tersebut, ini yang menurut saya paling gak cocok dan paling Zonk. Untung bukan saya yang pesen, hehehe. Hm, rasanya hambar, dan sangat kurang mencerminkan mie aceh pada umumnya. Kalo mampir kesini baiknya jangan pesan varian gorengnya.

Selain itu, ada juga ini, Martabak Telur Kari;



Kaget juga sih, ternyata yang dateng hanya telur dadar berisi daun bawang, dan disajikan dengan kuah kari. well, Kuah karinya lumayan enak sih tapi.

Karena daerah sini dekat dengan perkantoran, maka setiap jam makan siang, hampir semua bangkunya terisi penuh oleh pelanggan.


Menunya, simpel aja gak banyak yang macem macem;



Kuah cuko dan sambal hijaunya disajikan diatas meja, jadi silahkan tambahkan sesuai selera, pemirsaa.


Menu yang pertama ini, Tekwan;


Tekwan disajikan bersama kuah kaldu hangat yang berlimpah, dengan soun, taburan bawang goreng dan bawang daun. Rasa tekwan disini enak, kuah kaldu dan bakso ikannya juga gak amis, dan kuahnya ada sedikit sentuhan rasa manis. Tekstur bakso ikannya juga saya suka, serta ukurannya yang agak kecil, jadi bisa langsung dimakan tanpa dipotong dulu.

Lalu yang ini, Pempek Kapal Selam;


Jadi si pindang patin ini lupa terfoto, karena begitu mendarat di meja, langsung disikat dan jadinya berantakan, hahaha. Jadinya saya comot gambar dari internet deh.

Nah si Pindang Patin ini enak loh, kuanya asam gurih segar. Ada tungku kompor kecil agar kuahnya selalu hangat. Cucok banget dimakan kalau lagi hujan hujan nih. Dalam satu porsi biasanya akan dapat 2 potong ikan patin. Puas deh pastinya.

Nah ini nih, Rumah makan iconic di Jogjakarta yang paling terkenal. Sampai-sampai dinobatkan sebagai tempat wajib dikunjungi, dan belum afdol ke Jogja kalau belum mampir kemari. Namanya House Of Raminten!


Waktu saya dan teman-teman kemari, beruntung banget daper supir Grab Car yang mau nganterin dan nungguin kami beli oleh-oleh dulu sebelum makan disini, hahaha.

Jadi, Hose of Raminten ini buka 24 jam, menyajikan makan khas Jogja dan ada beraneka ragam menunya. Suasana disini juga sangat tradisional. Karena Kami kemari saat weekend, maka tempat ini ramai banget. Kami sampai harus waiting list sampai 7 antrian. Untungnya staff disini ramah semua, jadi mereka bersedia foto-fotoin kita sembari nunggu meja kosong. :D

Btw, ada sedikit sejarahnya nih tentang perjalanan panjang rumah makan ini, dikutip dari Wikipedia:

Setelah menunggu sekitar 40 menit, akhirnya kami kebagian meja juga!


Ada kereta kencana kuda jadul ditengah-tengah, dan bahkan ada kudanya juga loh dibagian dalam restoran.


Yuk kita lihat-lihat dulu buku menunya;














Menu yang ini, Nasi Kucing;


Ya, tampilannya sederhana saja ya, satu porsi nasi dilengkapi suwiran ayam, setengah potong telur, sesendok sayur, dan sambal merah.

Lalu yang ini, sayuran tumis mirip cap cay;


Isiannya lengkap, porsinya banyak, dan rasanya juga enak.

Kalau yang ini, Bakwan Jagung;


Dan pastinya, gak afdol kalau gak cobain nasi gudegnya (Versi ayam);


Gudegnya Raminten ini termasuk yang cocok di lidah saya. karena rasanya gak terlalu manis, dan kreceknya juga enak. Selain itu, porsi gudengnya juga gak pelit, bahkan lebih banyak daripada porsi nasi nya. Ada Gudeg Jogja yang terkenal juga, namanya Gudeg Yu Djum, tapi kurang cocok sama lidah saya karena terlalu manis, dan rasa ayamnya cenderung hambar. Tergantung selera sih ya.

Lalu menu yang gak kalah enak, Ayam Koteka;


Daging ayam tanpa tulang dimasak dalam bambu, ini enak banget seriusan deh. Ada aroma kemangi dan rempah rempah juga.

Lalu yang juga gak kalah enak, Mie Goreng;


Makanan yang terakhir ini, Nasi Tumpeng mini;


Isinya cukup lengkap, ada sayur urap, ayam rebus (mirip ayam pop), telur rebus, dan sambal. Rasanya standar sih sebenernya.

Untuk minumannya, karena saya lagi flu, saya pesan jeruk nipis hangat;


Ini Wedang Jahe;


Es Teh Manis;


Bonus;