Suatu ketika sewaktu Saya lagi pulang kantor sekitar Jam 7 Malam, saya melihat ada kerumunan orang mengantri di gerobak nasi uduk. Wah, nasi uduk kok antrinya bisa rame begini?
Karena tertarik, saya langsung melipir untuk mencoba seperti apa rasa nasi Uduk tersebut.


Namanya Nasi Uduk Ibu Kian Karawaci, Alamatnya ada di Jl.Raya Imam Bonjol No.28, tepatnya ada disamping Indomaret Imam Bonjol I. Untuk tahu lokasinya tinggal klik aja di Link ini.


Nah lokasinya ada persis didepan roko pagar cokelat disamping Indomaret ini. Tapi mereka baru mulai jualan jam 5 sore,


Tempatnya warung tenda biasa, dan ada 4 meja disediakan didalamnya. Yang jualan sepasang suami istri, tapi kadang sepertinya ada anak mereka juga membantu. Oh iya, menurut Cici nya, mereka biasanya jualan sampai jam 8 malam, bahkan kalau lagi sangat ramai, jam 7 malam sudah habis semua. Luar biasa kan.


Harga nasi uduknya satu porsi 12.000, dan menurut saya porsinya itu banyak banget, lumayan sampe bikin begah kalau makan sendiri. Biasanya saya Pesan 2 porsi untuk makan ber-3 sama keluarga.


Nah Jadi disini ada dua tingkat lauk yang disusun. Di bagian bawah ada acar, jengkol, semur tahu-kentang, bihun, dan tempe orek. Setiap kali pesan 1 porsi, kita akan dapat semua menu tersebut, sudah termasuk paketannya lah begitu ya.

Kalau menu yang di atas itu menu yang tidak termasuk paketan, alias kalau mau ya harus tambah bayar lagi. Disana ada tempe goreng, tahu goreng, telur dadar, telur balado, dan perkedel.

Well Jadi apa sih yang bikin Nasi uduk Ibu kian ini spesial?

Dari aromanya saja, kita udah tau kalau ini nasi uduknya bakalan enak. Aroma pandan dan santan yang gurih tercium cukup kuat ketika wadah nasinya dibuka., Lalu Lauk-lauk yang disediakan juga rasanya juga cukup enak. Jadi, worth it banget lah nasi uduk disini, apalagi harganya juga terbilang murah.

Plis tolong kasih tahu saya kalau menurut kalian ada nasi uduk di Tangerang yang lebih enak dari ini yaa, hehe

Oh iya, karena disini non AC, jadi banyak yang merokok. Memang ini populer buat para ahli hisap sih, apalagi mereka juga menyediakan minuman Beer. Selain itu karena tempatnya terbuka, jangan heran kalau nanti bakalan banyak pengamen hilir mudik mendatangi kalian., Jadi sekalian siapin duit receh ya biar gak terganggu.


Menu yang ditawarkan gak banyak, Tapi justru dengan begini kita jadi gak pusing mau pesan makanan apa, hahaha. Oh iya, menu yang direkomendasikan disini salah satunya adalah nasi goreng kecombrang, Tapi saya gak mesen itu, karena udah keburu laper banget dan langsung aja mesen menu sembarangan, hahaha



Menu yang pertama datang ini adalah, Garang Asem Ayam;


Garang asem disini beda dengan garang asem yang pada umumnya Saya kenal. disini kuahnya agak kental, dan karena disajikan dalam mangkok seperti ini, seklas malah lebih mirip soto ya.

Isian dari Garang Asem ini cukup lengkap, dan gak pelit. didalamnya ada ayam, bihun, labu siam (eh atau belimbing wuluh ya, lupa), lalu ditaburi daun bawang dan bawang goreng. Rasanya juga cukup enak, Asam gurih segar, dimakan saat hujan dan cuaca dingin tentunya lebih nikmat.

Lalu yang ini, Nasi putih tumpeng mini yang menyertai si Garang Asem;


Lalu menu yang ini adalah Bakmie Goreng;


Sewaktu datang kesini, teman Saya langsung bilang "Eh, semua jenis nasi goreng dan mie gorengnya enak-enak loh", Karena saat itu gak mood makan nasi, jadilah Saya pesan Bakmie Goreng ini.

Secara tampilan biasa saja, ala bakmie goreng jawa pada umumnya,
Tapi begitu makanan ini mendarat di meja makan, aromanya sangat menggugah selera. Entah apakah ini efek saya yang waktu itu lagi laper banget, atau memang aromanya benar-benar lezat, hahaha.
Rasanya gurih, dan  ada rasa bawang yang cukup dominan disini., Disajikan dengan kerupuk dan acar, Saya menghabiskan makanan ini tanpa ada sisa.

Disamping depan restoran ini ada tempat cuci mobilnya juga. Dan memang kalau gak salah sih sebelum warung ini ada, tempat cuci mobil ini udah ada lebih dulu. Jadi mungkin tujuannya biar mereka yang cuci mobil bisa sembari makan-makan atau ngopi-ngopi menunggu mobil mereka dibersihkan.

Interiornya cukup unik. Meja dibagian luar tempat kongkow ini agak berbeda, ada air mancur didalamnya, jadi memberi kesan berbeda karena bisa makan-makan sembari mendengarkan gemericik air. Tapi sayang, bagian atapnya kosong, alias tidak ada penutupnya. Sehingga kalau hujan otomatis bagian luar ini akan kebasahan. Oh satu lagi, semua bangku disini tidak ada sandarannya ya, jadi kurang enak kalau mau dipakai buat kongkow lama-lama karena gak bisa senderan. fasilitas colokan juga terbatas disini.


Kuy kita lihat dulu menu-menu yang disediakan;


Ada Cheese Drink ala ala juga nih;














Menunya cukup bervariasi, dan cocok juga buat yang mau makan makanan berat.

Saya kemari sendiri, jadinya gak bisa pesan banyak-banyak menu. Satu menu yang saya pesan dan menjadi rekomendasi mbak-mbak pelayannya adalah ini, Mie Belitung;


Mie kuning ditemani potongan tahu, kentang, fishcake, timun, emping, lalu diatanya diberi pemanis toge rebus dan 2 biji udang rebus, tak lupa disiram dengan kuah berwarna cokelat dan agak kental.


Rasanya menurut saya biasa banget, bukan menu makanan yang ngangenin. Kuah berwarna cokelat itu rasanya cenderung manis, dan sebenernya kurang cocok juga di lidah saya.

Oh, sempat pesan roti bakar keju juga. Tapi, nothing special dari roti bakar kejunya.