Millenial, Ini Alasan Penting Mengapa Kamu Wajib Coba Catat Pemasukan Dan Pengeluaran
Pernah gak sih, kalian merasa duit
kok cepet banget habisnya? Keluarnya tuh kemana aja, gak
kerasa tahu tahu kantong udah tipis aja, padahal gajian masih seminggu lagi. Barangkali ini adalah keluhan kita
bersama.
Iya, kita. Saya juga sesekali
mengalami hal ini.
Jadi video kali ini selain untuk
sharing ilmu, Juga sebagai pengingat bagi diri
saya sendiri. Ada bocor-bocor halus uang keluar,
yang sebenarnya itu tipis sekali, gak kerasa. Tapi ternyata kalau diakumulasikan
sebulan bisa lumayan banget jumlahnya.
Duit yang keluarnya mungkin cuman
seribu dua ribu, Tapi sering dikeluarkan setiap
hari. Misalnya, bayar parkir yang satu
jam nya dua ribu rupiah. Dan dalam sehari mungkin bisa dua
atau tiga kali parkir. Dalam sebulan itu jumlahnya udah bisa
hampir 100.000 s/d 150.000.
Atau buat kamu yang males bawa
botol minum dari rumah. Lebih suka beli minum sambil
jalan. Gak berat, dan begitu habis
langsung buang. Air mineral itu satu botolnya
3000-an, bahkan ada yang 5.000an. Kalau sehari perlu 2 botol, nah
sebulan udah tiga ratus ribuan aja kan.
Belum lagi kalau kamu tipe yang
hobi minum minuman kekinian, Seperti boba, cheese tea atau
harus minum di coffee shop. Wah kalau ini bisa-bisa bukan
bocor halus lagi.
Tapi ini mungkin gak seberapa. Ada sumber kebocoran yang
barangkali menjadi masalah utama. Yaitu, dompet elektronik seperti
ovo, gopay, shopee pay, dan dana.
Seringkali kita abai menghitung
pengeluaran dari dompet elektronik. Terutama bagi para pemburu
diskonan, yang punya semua jenis dompet elektronik. Jadi bisa menyesuaikan merchant
mana yang bisa memberi keuntungan diskon maksimal. Karena alokasi duitnya
terpencar-pencar, maka agak sulit melacak jalur keluarnya.
Beda dengan pegang duit kertas. Kalau pakai duit kertas, Ketika kita mengeluarkan lembaran
demi lembarannya, Berasa banget jumlah uangnya
semakin berkurang. Kita bisa “pegang” duit yang
keluar itu. Tapi dengan dompet elektronik, Keluarnya uang seakan seperti
tidak berasa.
Oleh karena itu, sebuah penelitian
menunjukkan, Orang cenderung spending money 30%
lebih banyak ketika pakai dompet elektronik, Dibandingkan ketika pegang duit
kertas biasa. Apalagi, dompet elektronik banyak
menawarkan diskon-diskon khusus bagi pengguna uang elektronik tersebut.
Kita yang pada awalnya tidak
berminat sama sekali membeli produk tertentu, mendadak jadi kepengen beli, Karena merasa “sayang” ada diskon
dan cash back setengah harga. Kehadiran uang dan dompet
elektronik tentunya memiliki banyak dampak positif. Salah satunya, adalah kemudahan
transaksi dimana saja, Juga benefit dimana kita bisa menikmati
diskon dan promo khusus tertentu.
Dan meningkatnya spending pengguna
uang elektronik pun sebenarnya bukan hal yang selalu buruk. Dengan meningkatnya spending, maka
perekonomian suatu daerah akan berputar lebih cepat akibat cepatnya uang
beredar di masyarakat.
Sehingga di satu sisi, hal ini
bisa memberikan dampak yang sangat positif bagi
perekonomian secara makro, namun tentunya, kita tetap harus
mempertimbangkan dan memperhitungkan pengeluaran dari
dompet elektronik ini.
Bagaimanapun, dalam merencanakan keuangan
yang baik dan benar adalah, kita harus mengetahui kemana saja kira-kira uang
kita mengalir. Bocor-bocor halus yang sulit
dirincikan bisa saja kita alokasikan pada pos “pengeluaran tak terduga”,
misalnya.
Budget untuk menikmati
diskon-diskon khusus bisa kita alokasikan pada pos “kesenangan” atau saya
sering sebut pos “foya-foya”. Jadi, mengatur keuangan sebenarnya
gampang kan.
Jangan sampai bingung lagi ya,
gajian bulan ini keluar buat apa aja.
Komentar