Pencuri Itu Bernama "Inflasi"


Bayangkan, Anda bekerja keras banting tulang setiap hari, mengumpulkan dan menabung sedikit demi sedikit, hingga akhirnya uang anda terkumpul banyak dan cukup untuk membeli seekor sapi.

Ah, Tapi mungkin saat ini masih belum butuh sapi. Mungkin 10 tahun lagi?
Lalu Anda memutuskan untuk menyimpan uang itu sampai 10 tahun kemudian.

Coba tebak apa yang terjadi 10 Tahun kemudian. Anda kaget karena uang tersebut yang 10 Tahun bisa untuk beli sapi, sekarang hanya bisa beli kambing!

Something is wrong. Siapa yang mencuri "nilai" uang itu? Dengan uang yang sama, 10 tahun lalu bisa beli sapi, tapi kemudian sekarang hanya bisa buat beli kambing.

Jelas ini pencurian.

Ya, pencurian yang  elit dan elegan. Pencurian ini disebut "Inflasi"

Apakah Anda sadar bahwa setiap detik uang kita dicuri? Tidak hanya uang kita, tapi juga uang keluarga kita, pemerintah, dan negara kita. Jangan bayangkan dicuri oleh maling yang menutupi wajahnya dengan kain sarung. Tapi dicuri oleh sistem yang dijalankan oleh segelintir orang-orang "Elite Global". Mereka yang jumlahnya hanya sekitar 2% penduduk dunia tapi bisa menguasai kekayaan 98% penduduk dunia.

Mereka mencuri uang kita dengan "Inflasi".

Jumlah uang yang beredar meningkat. Jumlah utang negara meningkat. Jumlah bunga utang apa lagi. tapi meningkatnya jumlah uang beredar justru mengurangi daya beli masyarakat. Inflasi.

Uang kertas yang dulu selalu di-Back up dengan emas tidak lagi demikian. Uang kertas kini hanyalah selembar kertas yang nilainya bisa berubah-ubah dari waktu ke waktu. Ironisnya, nilainya selalu berkurang.

Sekarang 100.000 bisa beli 10kg beras.
bagaimana 2 tahun lagi? bisa jadi hanya cukup untuk beli 7kg beras.

3kg beras Anda sudah dicuri. Dicuri dengan inflasi.

Masalah ini tentu bukan tanpa solusi. Kita tetap bisa mencegah agar nilai uang kita tidak "dicuri" oleh maling inflasi.

Salah satunya adalah dengan menginvestasikan uang kita pada pasar modal seperti reksadana untuk jangka waktu menengah-panjang.

Atau menyimpan emas sebagai cadangan kas kita.

Emas punya nilai yang cenderung stabil. Dari zaman Nabi 1400 tahun lalu sampai detik ini, 1 Dinar emas tetap bisa beli seekor kambing yang gemuk.

Jangan pernah menabung uang kertas untuk jangka menengah-panjang. Uang kertas tidak ada nilainya, dan selalu turun dari waktu ke waktu.

Sadarlah, nilai uang kertas kita selalu "Dicuri"

ya, pencuri itu bernama inflasi.


Iklan ada di sini

Komentar

Archive

Formulir Kontak

Kirim