Ini Dia 7 Pos Alokasi Wajib Keuangan Yang Wajib Kamu Ketahui
Alokasi pengeluaran setiap orang
bisa berbeda beda karena kebutuhan setiap orang juga berbeda yang masih belum menikah, tentu
beda dengan yang sudah menikah. Yang baru menikah, beda dengan
yang sudah punya anak dua. Yang punya tanggungan anak juga
pasti beda dengan yang juga harus menanggung mertua.
Juga berbeda antara karyawan yang
kerja kantoran bergaji tetap, Dengan freelancer, apalagi dengan
business owner. Variabelnya banyak sekali, Belum lagi menyesuaikan antara
kebutuhan dan keinginan, yang bagi sebagian orang juga sulit.
Misalnya makan itu butuh. Makan di
resto fine dining itu keinginan.
Tapi semua itu bisa deselesaikan
dengan budgeting, menyesuaikan pos alokasi keuangan. Secara umum, ada 7 pos alokasi
wajib keuangan.
Yang pertama, cicilan atau utang.
Entah utang ke perusahaan, teman,
keluarga, pastikan kewajiban ini menjadi prioritas. Jadilah orang yang bertanggung
jawab. Gak mau kan sampai viral di Internet gara-gara gak bayar hutang?
Yang kedua, Kebutuhan pokok.
Termasuk juga sebgaian sekunder,
yang pasti akan keluar setiap hari atau setiap bulan. Uang belanja bulanan, tagihan
listrik, tagihan air, biaya internet, uang sekolah anak, ongkos transportasi,
sewa rumah, lain sebagainya.
Yang ketiga, Dana darurat.
Tabungan yang wajib banget setiap
orang punya, terutama jika sudah punya tanggungan keluarga. Jumlahnya paling tidak 6 kali
lipat hingga 12 kali lipat kebutuhan pokok bulanan. Safety net paling utama
kalau-kalau hal buruk terjadi pada kita. Musibah, bencana, kehilangan
sumber penghasialn, termasuk juga masa sulit seperti pandemi Covid sekarang ini
Yang keempat, Investasi.
Fungsi Investasi adalah bagaimana
caranya agar uang bisa bekerja untuk kita, sehingga jumlahnya bisa bertambah. Instrumennya, ada berbagai macam
seperti Obligasi, Reksadana, Saham, atau Investasi langsung ke UMKM melalui
crowd funding.
Investasi tentunya memiliki
resiko, sehingga sangat perlu merencanakan alokasinya sesuai resiko yang
dimiliki. Misalnya, Investasi di Deposito
atau logam mulia, memiliki resiko yang kecil, namun profitnya kecil juga. Sementara Investasi di pasar
modal, memiliki resiko yang lebih besar, juga dengan imbal hasil yang besar
pula.
Oleh karena itu, sangat penting
bagi kita untuk memahami mekanisme kerja dari suatu investasi, Memahami resiko
dan siap menanggung hingga resiko terburuknya, sebelum memutuskan akan
menempatkan modal kita dimana.
Yang kelima, Proteksi.
Ini adalah jaring pengaman yang
juga tidak kalah penting. Proteksi disini adalah Asuransi. Asuransi meliputi Asuransi Jiwa
dan Asuransi Kesehatan. Kalau kita dalam keadaan sehat dan
nyaman, proteksi ini seringkali disepelakan.
“ah namanya ajal, sakit dan sehat
kan sudah ditentukan sama yang maha kuasa”
Betul sih, tapi mari kita berfikir
dengan lebih rasional. Ajal itu pasti. Musibah juga bisa
jadi datang kapan saja. Kita tidak bisa prediksi
kedatangannya dan tentunya tidak ada yang
berharap untuk dapat musibah.
Namun yang bisa kita lakukan,
adalah antisipasi jika hal tersebut tiba-tiba datang. Jangan sampai ketika hal buruk
terjadi pada kita atau orang yang kita sayang, kita langsung pusing dan
uring-uringan. Cari utangan sana sini agar bisa istri
bisa berobat. Atau cari pinjaman biar anak tetap
bisa makan besok gara-gara pencari nafkah utama meninggal
Kalau pencari nafkah utama
meninggal, bisa jadi satu keluarga juga akan
hidup kesusahan selama tahun-tahun awal. Lalu, coba lihat berapa banyak
orang langsung jatuh miskin mendadak akibat harus bayar biaya mahal
untuk operasi dan pengobatan demi mendapatkan kembali kesehatannnya
Pemerintah sudah punya program
BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Kalau gak mau beli asuransi
swasta, paling tidak jangan sampai tidak punya BPJS. Meskpun BPJS banyak kekurangannya,
tapi percaya deh, masih lebih banyak keuntungannya.
Kita akan bahas perihal asuransi
ini nanti dengan lebih detail.
Yang keenam, Sosial
Masyarakat Indonesia, adalah
masyarakat yang bertuhan. Dan semua agama memiliki cara
sedekahnya atau berdermanya masing masing. Dalam islam ada Ziswaf, Zakat,
Wakaf, Infaq, Shodaqoh. Dalam Kristen ada persenan atau
persepuluh, Dalam agama budha dan hindu, ada
Berderma
Alokasi sosial ini saya rasa cukup
penting, karena kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri, dan perlu untuk saling
tolong menolong. Rutin bersedekah juga menanamkan rasa bersyukur kita kepada
Tuhan, karena sudah diberikan harta yang lebih dari cukup.
Yang ketujuh, pos kesenangan.
Ini yang juga gak kalah penting
perlu kita anggarkan. Pos ini adalah segala sesuatu yang (biasanya) gak punya
manfaat atau gak penting-penting amat, tapi membuat hati dan jiwa kita bahagia. Travelling, kulineran, fashion
branded, barang lucu, hobby, langganan Netflix, beli item game online, dan
semacamnya.
Jadi ini semua gak salah, selama
pos-pos lainnya sudah terpenuhi, sehingga jangan sampai semua kesenangan ini
over budget, yang justru malah bikin kita stress dan menyesal di masa depan.
“kenapa sih gue tadi beli ini?” Pernah ngerasa ngomong begitu?
Komentar