Jouska Lagi Digosipin, Nih. Yuk Kita Bahas
Saya
tentunya bukan perencena keuangan resmi,
yang punya
sertifkasi dari sekolah-sekolah ternama dari luar negeri.
saya belajar
tentang dunia keuangan yaa sebatas dari buku-buku,
mbah google,
youtube, atau portal online learning lainnya.
sebenernya
kita tuh beruntung banget hidup di jaman sekarang.
mau belajar
apapun, semua ada di internet, lengkap dan selalu up to date.
meskipun gak
punya background resmi,
tapi saya
percaya bahwa masalah uang adalah masalah hidup orang bayak.
sehingga,
semua orang,
apapun
profesi dan latar belakang pendidikannya,
selama dia
pakai uang dalam kesehariannya,
maka wajib
baginya untuk paham, apa itu uang, dan bagaimana cara mengelolanya.
jadi, ilmu
tentang perencanaan keuangan haruslah mudah,
sederhana,
dan murah sehingga semakin mudah diakses oleh siapa saja.
salah satu
konsultan keuangan independen yang terkenal di indonesia,
baru-baru
ini bikin heboh dunia maya gara-gara clientnya pada komplain.
alasannya
adalah, karena puluhan bahkan ratusan juta dana yang mereka
serahkan ke
konsultan tersebut, mendadak rugi hampir 70%,
akibat
kelalaian dalam kelola dana di instrumen pasar modal
dimana dana
client disetor pada saham yang biasa disebut “saham gorengan”.
rugi 70% itu
tentu gak main main.
apalagi jika
sebagian besar dana dialokasikan kesana.
tentunya ini
menandakan bahwa dana dikelola dengan tidak profesional
saya sendiri
lihat portofolio client yang mengaku
dikelola
perusahaan perencanaan keuangan tersebut,
cuman bisa
geleng-geleng kepala sembari elus dada.
beneran
ngeri deh itu lihat minus duitnya.
uang
sebanyak itu yang susah payah didapat dengan banting tulang kerja keras,
hilang dalam
sekejap mata.
dari
kejadian ini kita bisa sadar bahwa
uang yang
kita dapatkan dengan kerja keras dan keringat sendiri,
memang lebih
baik kalau kita kelola sendiri.
your money
is your responsibility.
sebenarnya,
investasi di pasar modal sendiri sudah beresiko.
dan salah
keola dana oleh konsultan keuangan,
itu juga
merupakan salah satu resiko besarnya.
jadi
seharusnya, ketika menyerahkan dana untuk dikelola oleh konsultan keuangan,
client
harusnya sadar penuh bahwa konsultan tersebut bisa banget salah kelola,
sehingga
berakibat hilangnya dana yang mereka investasikan.
konsultan
keuangan kan juga manusia.
apalagi,
jangan lupa, mereka itu orang gajian juga loh,
yang
perusahaannya dapet duit itu ya dari komisi dan target.
nah pertanyaannya,
apakah mereka sudah
menjelaskan
resiko ini dengan baik kepada client?
apakah porsi
investasi pada saham sudah sesuai
dengan
aturan perencanaan keuangan pada umumnya?
dan, apakah
konsultan keuangan itu beneran mau bantu client,
bukan
sebatas kejar target performa doang?
saya sendiri
mempertanyakan juga sebenernya,
konsultan
keuangan seharusnya tidak mengelola dana client.
konsultan
keuangan harusnya sebatas memberi saran dan arahan.
selanjutnya,
terserah client mau ikut saran konsultan atau tidak.
pengelolaan
dana investasi, seharusnya dilakukan oleh
manajer
investasi yang resmi dan terdaftar di ojk.
makanya,
untuk kasus kali ini, ojk tidak banyak angkat bicara,
karena
konsultan keuangan itu bukan lembaga keuangan.
apalagi
dalam kondisi seperti ini, transaksi saham di
pasar modal
sedang dalam keadaan sulit dibaca dan ditebak.
sehingga
tingkat spekulasinya bisa dibilang sangat tinggi.
di video
yang selanjutnya akan kita bahas bagaimana
dinamika
pergerakan pasar saham, selama masa pandemi.
bener-bener
spekulasi dan banyak bandar-bandar bermain disana.
disatu sisi,
mencuatnya kasus konsultan keuangan ini bikin saya senang juga.
hal ini
semakin menyadarkan masyarakat,
bahwa kita
harus paham tentang uang,
dan harus
beneran ngerti gimana cara kelola keuangan yang baik dan benar.
udah jelas
kan, bahkan konsultan ternama di indonesia aja, bisa salah kelola dana juga
kok.
jadi, jangan
sampai kita gak ngerti, dan akhirnya ketika ada hal buruk terjadi, kita bingung
mau ngapain.
semoga
client-client yang menderita kerugian,
segera mendapat
rejeki penggantinya ya. aamiin.
Iklan ada di sini
Komentar