"Cashless Effect", Bikin Kamu Tambah Boros
Guys,
pernah gak sih kalian merasa kalau belanja pakai uang digital, kartu kredit,
atau pay later, rasanya bukan tambah hemat tapi tambah boros?
Ada
sebuah teori yang disebut "Cashless Effect" dimana kita akan
cenderung menghabiskan uang lebih banyak
ketikan menggunakan uang digital atau bahkan uang yang tidak kita miliki sama
sekali lewat kredit atau pay later.
Nah
disini Ada sebuah data menarik yang dirilis Katadata dan Kredivo,
Dikatakan
bahwa jumlah transaksi paylater selama pandemi meningkat cukup signifikan,
Dan
pengguna baru meningkat hingga 55%.
Kenapa
orang jadi suka pakai pay later?
Jawabannya
beragam, bisa jadi karena memang butuh tapi gak punya uang,
Bisa
jadi karena ada promo khusus pembayaran paylater, jadi kalau bayar belanjaan
dengan cara berutang, kita malah dikasih diskon yang lebih besar daripada bayar
cash.
Atau
alasan yang paling umum adalah karena memang tidak bisa menahan godaan untuk
membeli barang yang sebenarnya gak pelu-perlu amat.
Apapun
alasannya, paylater atau sistem pembayaran kredit, sukses membuat banyak orang
semakin konsumtif.
Karena
pada dasarnya pay later didisain untuk mengakomodir orang yang punya sifat
Impulse buying, Alias belanja bukan karena butuh tapi karena pengen doang.
Kesempatan
ini dimanfaatkan oleh pelaku bisnis untuk membesarkan pembayaran lewat metode
paylater
Adanya Paylater ini Bagus gak sih sebenernya?
Ya bisa jadi bagus, bisa jadi enggak.
Disatu
sisi mungkin aja ada orang yang beneran butuh paylater, jadi ini sangat
membantu mereka.
Disisi
lain, dengan adanya pay later atau pembayaran kredit, secara makro tingkat
konsumsi orang itu meningkat, dan berdampak pula pada perputaran ekonomi yang
semakin cepat. Jadi bagus juga untuk menggerakan roda perekonomian di
Indonesia.
Namun
disisi lain, masalah akan mulai bermunculan ketika kita gak bisa bayar tagihan
atau cicilan yang tepat waktu. Bunganya besar bos, belum lagi debt collectornya
bisa galak.
Hal
ini mulai menjadi masalah di beberapa negara, salah satunya Korea selatan. Ada
banyak orang bangkrut karena terjebak utang rumah tangga seperti paylater dan
pinjaman online.
Sebenernya
kita cukup bersyukur dengan regulasi kredit, paylater, dan pinjol di Indonesia yang
dibuat oleh pemerintah. Karena meskipun belum sempurna dan banyak kurangnya
sana-sini, tapi menurut saya pemerintah sudah cukup bisa mengontrol keberadaan
pembayaran paylater ini.
Saya
pribadi, sangat menghindari paylater, dan juga menyarankan kalian untuk
jauh-jauh dari pay later, meskipun sekilas promonya terlihat menggiurkan.
Karena paylater itu membiasakan diri kita untuk konsumtif dan impulse buying. Kita jadi gampang beli barang dan gak dipikir nanti keuangan kita bakal sehat atau enggak kedepannya.
joya shoes 604n0bcdnb492 joya sko,joya sko,joya skor,Cipő joya,zapatos joya,joya schoenen verkooppunten,Scarpe joya,chaussures joya,joya schuhe wien,joya schuhe joya shoes 517g8azzek511
BalasHapus